Para penari pria ini nantinya akan mengenakan sisampek dan juga cawek pinggang, bentuknya hampir sama seperti kain songket yang diikatkan pada bagian pinggang. Tarian ini sudah ada sejak Kerajaan Sriwijaya. Namun, sejak agama Islam masuk ke daerah Minangkabau, maka tarian ini tidak lagi menjadi ritual untuk mengucap syukur pada dewa. https://orangebookmarks.com/story12968080/a-review-of-sejarah-tari-piring